Eeewwww....


Dua hari ini, ada bau aneh yang mampir ke indera penciuman saya ketika memasuki unit tempat saya bekerja. Bau yang saya tahu betul darimana sumbernya. Bau yang sangat saya benci. Sama bencinya dengan melihat bentuk dan wujud sumber bau itu.
Apa?
I Heart Hate You
Buah D*****.
[Maaf saya tidak akan menyebut nama buahnya tapi gambar di samping sudah cukup memberi keterangan]
Bencinya saya terhadap buah satu ini mempunyai cerita yang sebenarnya gak traumatik banget. Suatu hari, seingat saya di zaman SD kelas 3, saya pulang dari sekolah dan seperti biasa membuka kulkas kalau-kalau ada yang bisa saya minum atau makan #panas booo!!
Nah, pada saat itu saya melihat itu sedang duduk dengan anggunnya dalam kulkas. Warna dagingnya yang kuning segar itu sempat membuat mata saya berbinar-binar. Kayaknya segar dan enak. Baunya? Sudah pasti menyeruak ke seluruh penjuru ruangan dan juga mampir ke indera penciuman saya.
Mama’, yang tiba-tiba muncul dari belakang, meminta saya untuk mencoba itu. Tanpa ragu saya mencuil satu (satu apa yaa... satu cuil lah yang pasti) daging buah itu. Perlahan, saya mulai mendekatkan tangan yang memegang cuilan itu. Semakin dekat ke daerah mulut, baunya semakin menyengat. Tanpa ragu, pintu mulut saya terbuka otomatis tanpa password. Tanpa ragu lagi, cuilan itupun terjepit di antara gigitan gigi atas dan bawah... nyesssssss.... cairan itu beberapa tetes memasuki tenggorokan... glek...
Dan...... howeeeeeeeeeeeek.... cuiiiih.....
Oh My Allah
Apa-apaan ini?
Buah apa ini?
Apa benar ini untuk dikonsumsi manusia?
Eeewwww.... sekali lagi, howeeeeeeeeeeeeeeeeek...
Apa hanya itu saja cerita saya tentang asal mula kebencian terhadap itu?
Ya, Cuma itu @_@
Tapi, satu momen itu begitu membekas hingga saya mendeklarasikan diri untuk tidak mau lagi melihat, mencium, apalagi merasakan itu. Entahlah, saat itu, saya memang tidak sempat menelan daging buah berkulit tajam itu tapi cairan yang dihasilkan sudah mampu membuat cacing-cacing di perut mati dan melaksanakan demo menolak keras itu masuk lagi di tubuh. Hidup cacing pembenci itu!
Momen itu juga menjadi pertama dan terakhir dalam hidup saya menyentuh dan merasakan itu. Please stay away from me ya itu!!!
Ada teman-teman yang sempat mencibir ketidaksukaan saya ini. Mereka bilang,
Itu nih makanannya orang kaya lho.”
Ada lagi yang lebih ekstrim mengatakan,
“Katanya, orang yang gak suka makan itu, gak bakal jadi orang kaya.”
BODO amat!!!
Mau itu makanannya orang kaya kek, makanannya para raja kek, atau bahkan makanan  favoritnya Mas Joo Won kek... who cares?!
Gak suka ya gak suka.
Tapi apa iya ya Mas Joo Won bakalan suka itu kalau sudah merasakannya? Semoga tidak ya Tuhan... nanti Mas Joo Won bau itu dong :`( *Lebay akut!
Sudahlah, yang pasti saya tetap beriman bahwa saya tidak mencintai itu. Mending saya makan pisang seumur hidup daripada disuruh makan itu hohoho...
Pisang I Love Youuuuu.... :-* [lho?! Kok jadi pisang sih?]

Infopub, 16 Februari 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Timun Emas: Nenek Gak Sabar, Buto Ijo Gak Ikhlas

BUKAN UNTUK DIMAKLUMI, TAPI DISADARKAN

Friendship Life [Part IV]