Nano-Nano Life

Sepak bola.. sepak bola.. dan sepak bola. Rasa-rasanya akhir-akhir ini, setiap nonton tv, banyak sekali chanel yang menayangkan pertandingan sepak bola, entah itu liga dari negara Amerika, Inggris, Italia, Spanyol, dan tentunya negar sendiri, Indonesia. Gak cuma nayangin pertandingannya, bahkan tetek-bengek olahraga populer dunia itu juga dijadikan dalam satu acara tersendiri, macam Gila-Liga-nya Trans TV. Hwaaah.. I wonder how popular it must be!

Berbulan-bulan sebelumnya, salah seorang teman pernah menulis beberapa hal tentang diri saya di blog pribadinya. It’s OK for me as long as it doesn’t harm my pride. It means someone did give her attention to me, huh? Hehehe. And now it’s time for me to write some things about my self. Yeah, just some because I just write the things people should and may know about me. Berasa artis aja ya? Gak apa-apa lah, mumpung belum ada media yang memuat biografi singkat saya, I’ll go a head with it.

10 November lalu, saya post Open-Question buat semua teman. Mereka boleh tanya apa saja yang berhubungan dengan my self . Dan sampai tulisan ini saya post , ada 12 pertanyaan yang sudah ditulis di wall facebook saya. Ada yang SERIUS, ada yang GILA akut. Semoga saya sudah menjawab semua pertanyaan sesuai harapan teman-teman hehehe...

Baru aja nih, pas lagi asyik-asyiknya berselancar di lautan internet dengan ombak yang sedang bersahabat, tiba-tiba... Plung...

Seminggu ini, ummm No , lima hari ini (5-10 November) sampai detik saya menulis lagu ini, ada satu lagu yang sering saya dengarkan tanpa bosan. Kalau dihitung secara kasar, sudah lebih dari 30 kali saya dengarkan lagu itu. Tapi seingat saya, bisa lebih dari 40 atau bahkan mencapai 50 kali. Wuuushh... sebegitu cintanya kah pada lagu itu? hehehe.

Haduuuh... gak percaya banget sih. Hari ini, tepatnya di pagi hari yang seharusnya masih fresh , saya merasa jengkel sekali. Bukan kepada teman kos saya tapi ke Bapak Tukang Sayur Keliling yang sering mangkal di gang kos saya. Masih ingat kejadian yang saya disangka orang Madura? Waktu itu saya sudah mengatakan dengan tegas [dan tak lupa plus senyum manis] ke si Bapak Sayur kalau “ I am NOT a Madurese! ” Ya tentunya memakai bahasa Indonesia, not English . Eeeh... tadi pagi pas saya belanja dan sedang asyik-asyiknya mencari sayur, tiba-tiba:

Sering dan hampir tiap hari pertanyaan seperti, “Mbak sekarang S2 ya?” “Rencana mau S2 kapan Mbak?” mampir ke telinga saya. Pertanyaan-pertanyaan yang datangnya dari orang-orang di sekitar saya, seperti rekan kerja, mahasiswa, dan adik tingkat di kampus. Kadang, pertanyaan macam itu bagaikan hujaman pisau tajam yang ditusuk langsung ke jantung saya. Ya. Seakan jantung saya berhenti berdetak, napas tak teratur setiap pertanyaan-pertanyaan itu ditujukan pada saya. Saya tidak berniat menggambarkannya secara lebay , tapi ini memang faktanya.

For the fans of JB a.k.a. Justin Bieber, you should be familiar with this writing’s title. But anyway, I’m not gonna write about his song. That will be out of date, I guess. What I wanna share here is, I’m now in that situation. Yup. Being stuck in the moment I’ve never imagined before. Being in the moment which I’ve never wanted to be in. Being in the moment which I, actually, dislike.