Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

DAYS IN A WEEK (Don’t Blame Your Monday)

Gambar
Dulu, ketika ada satu ungkapan I hate Monday! yang sangat populer, dahi saya sempat berkerut-kerut #bukan karena udah getting older# The thing is , ungkapan itu muncul karena anggapan orang-orang tentang hari Senin yang merupakan permulaan dari segala aktivitas setiap minggunya. Hari Senin juga biasa dianggap sebagai a shocking day karena memang keberadaannya yang ada setelah hari Minggu, a heaven day :-) hari Senin kan memang diletakkan oleh Tuhan setelah Minggu, saudara-saudara. Kalau ada yang lupa, yuuk nyanyi lagu nama-nama hari yang dulu disenandungkan pas jaman TK. Yang buat dahi saya berkerut kayak nenek-nenek adalah, kenapa harus memojokkan hari Senin sih? Emang si Senin salah apa? Apa yang sudah Senin perbuat sampai-sampai ditohok sedemikian rupa? Padahal Senin hanyalah sebuah hari biasa yang polos tanpa dosa #lebay mode ON#

Cinta apa Maksa?!

Oh you know, you know, you know I’d never ask you to change If perfect is what you're searching for Then just stay the same So don't even bother asking If you look okay ? Familiar dengan lirik lagu di atas kan? Kalau masih ada yang stay clueless, I’ll tell you briefly , ini lagu The Way You Are -nya Bruno Mars. Nah kalau gini pasti udah kebuka pikirannya :-) Kenapa saya nulis lirik lagu ini? Kenapa kok saya nggak nulis lirik lagu-lagu korea yang saya suka, misalnya. Alasannya simpel, saya teringat sesuatu ketika mendengarkan lagunya Mas Bruno ini. Ingat apa hayooo... Yang pasti sesuatu yang membuat saya shockingly woke up from my long sleep #hah!# Lagi mendramatisir perkataan nih ceritanya hehehe

Our Parents' Faces

Setiap tahun, UIN Maliki Malang layaknya kampus-kampus lainnya menambah keluarga baru alias menerima mahasiswa baru. Dan setiap tahun itu pula ada pertemuan orangtua/wali. Dalam acara silaturrahim itu, Rektor selaku tuan rumah menyambut hangat dan mengenalkan secara general tentang seluk-beluk, kegiatan, hingga tradisi universitas. Tapi, bukan inti sambutan dari Rektor yang ingin saya tulis di sini. Sudah dua kali ini saya menyaksikan secara langsung perhelatan silaturrahim itu. Bukan karena saya sedang mewakili seorang mahasiswa baru atas nama keluarganya, tetapi karena saya melaksanakan tugas dari sebuah unit kampus. Dua kali itu pula saya ingin menitikkan air mata ketika berada di tengah para orangtua. Entah kenapa, acara ini terasa sangat sakral bagi saya selain acara wisuda yang memang sudah pasti sakral dan hikmat.