Eat, Full, and Go


Jangan meneteskan air liur dulu setelah membaca kata ‘eat’ [makan] dalam judul di atas. Saya tidak akan menceritakan betapa nikmatnya beragam makanan yang saya coba di beberapa tempat di suatu daerah tertentu. Toh saya jarang wisata kuliner. Saya juga tidak akan menulis satu resep masakan temuan dan kreasi saya. Toh saya bukan pemasak yang baik [masih belajar, jess!].
Berhubungan dengan rencana saya dan seorang teman saat bercakap-cakap dalam mobil menuju Kediri kemarin. Karena kita sama-sama pemula [but she’s better] dalam hal masak-memasak, akhirnya dia mencetuskan, “Besok masak di kos pean yuk Mbak?!”
Saya sih OK BANGET aja karena saya memang pengen ngundang beberapa teman untuk masak dan makan bareng di kos saya [biar saya gak kesepian].
Akhirnya, pagi pukul 6.00 WIB, saya menyerbu Pak Tet-Tet [begitu teman kos saya menyebut Pak Sayur yang tiap hari mangkal depan kos] untuk membeli beragam bahan yang mau dimasak oleh Coy. Rencana kemarin, dia pengen masak dadar jagung dan sayur bening bayam. Selesai belanja, saya langsung... apa ya istilahnya... metik atau mritili daun bayam yang akan saya masak bersama Coy. Pagi itu juga Coy memberitahu bahwa satu personil akan ikutan masak dan makan. Saya sambut baik, biar rame dong hehehe... Thanks Qori.
Sesampainya di kos, Coy dan Qori berubah jadi buruh masak dan saya jadi komandan [gak segitunya juga sih @_@]. Mulai menghaluskan jagung untuk dadar, meracik bumbu untuk dadar dan sayur bening, nyuci sayur bayam, nyiapin kocokan telur dadar, dan... Let’s go to the kitchen! Nanak nasi, goreng dadar jagung dan telur, buat sambal terasi.
Paling bingung saat masak sayur bening. Apa ini rasa yang pas? Keasinan gak ya? Kok gak sama dengan yang dimasak Ibu atau Mama’ di rumah? Pfiuuuh... entahlah. Akhirnya diputuskan, ini masakan ala kita #nice
Hmm... karena saya belum pernah masak bareng siapapun, kali ini berasa rame dan ceria hehehe... secara kami emang mantan anggota OVJ [heh?!].
MATANG!!
Wuiiiih... keliatan banget kalo tiga orang calon emak-emak ini pada berasa lapaaar. Semua masakan ditaruh depan televisi.
MAKAN...
Ampuuuun... ganas bin garang. Saya selalu salut dengan selera makan Qori yang sangat tinggi. Enaknya, dia gak gampang gemuk. Coy, hampir sama lah. Saya, ngikut. Kalau makan bareng, nasi sekilo pun habis tanpa sadar hahaha...
Sayangnya saya gak bisa foto tuh hasil masakan karena kamera yang tidak mendukung dan pencahayaan yang kurang bagus. Apapun itu, yang penting...
KENYANG!
Sumpah, emang kenyang. Gimana enggak. Semua habis. Ludes. Ampun. Senang. Happy. Gak kapok deh ^^
Setelah kenyang, langsung cabut sendiri-sendiri. Hahaha. Tapi Thanks buat Coy yang bantuin cuci piring.
Beberapa menit setelah mereka pulang. Saya baru nyadar kalau tadi saya lupa gak nyiapin air buat mereka minum. Mianhaeyo, chingu!! Hiks. Tuan rumah macam apa saya ini. Semoga Coy dan Qori gak kapok walau saya sudah lupa kasih minum huhuhu...

11.14 WIB
Kamar Kos, 28 Januari 2013
*kenyang*

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Timun Emas: Nenek Gak Sabar, Buto Ijo Gak Ikhlas

Gambar
Dongeng Timun Mas Tanggal 1 Desember kemarin, saya menghadiri perlombaan story telling atau dalam bahasa Arabnya taqdim al qishosh di Fakultas Humaniora dan Budaya, UIN Maliki Malang. Karena ini bersifat mono-drama, hanya satu orang saja yang berperan, tentu ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh si pencerita. Hanya saja, bukan itu yang ingin saya jadikan inti dari tulisan ini. Jujur, saya adalah penikmat drama ataupun teater (di panggung). Makanya, pas ada acara serupa yang diadakan Senat Mahasiswa fakultas, saya langsung datang. Saya langsung terpana pada beberapa perwakilan SMA/MA seluruh Jawa Timur yang hadir. They all are so creative ! I bet you ! :-) Ada satu cerita yang menarik perhatian saya. Salah satu perwakilan dari Kota Malang mengambil cerita dongeng Timun Emas sebagai pilihan. Siapa sih yang nggak tahu cerita itu? Timun Emas adalah salah satu dongeng yang sering didengar dan bahkan mungkin diingat detil ceritanya oleh orang Indonesia # made in Indonesia 100%# Frie...
Baca selengkapnya

Friendship Life [Part IV]

Gambar
Acakadut ala HCW33 (Profil Member) Bukannya thowaf malah pose@@ Sebelumnya sudah menulis tentang HCW33 secara umum sekaligus persamaan seluruh member. Nah, kali ini, saya mau ngenalin anggota HCW33 secara personal. Mungkin gak terlalu detail sih, hanya yang saya pahami saja^^ [note: hal-hal baik tidak akan diulas lengkap di sini] Dimulai dari yang paling akhir lahir ke dunia ya. Cekidot!
Baca selengkapnya

BUKAN UNTUK DIMAKLUMI, TAPI DISADARKAN

Gambar
Sebagai orang yang sejak MTs/SMP hingga lulus kuliah tinggal di pondok pesantren, ada banyak hal yang saya pelajari selain ilmu agama. Bersosialisasi. Ya karena di pesantren gak mungkin saya sorangan yang tinggal dan krik-krik di sana kan? ^.^ Esensi tinggal bersama dengan orang lain bukan hanya sekedar tahu bahwa kita harus berbagi kamar dan berbagi makanan (kalo ada). Yang lebih penting dari itu ialah (#AgakSerius nih) tahu bahwa ada orang lain di sekitar kita dengan beragam karakter. Saya pun banyak menemui beragam karakter ajaib selama hampir 11 tahun di ma’had . Begitupun teman saya yang juga menemukan bahwa saya adalah makhluk ajaib dengan moody yang luar biasa anehnya hehehe...
Baca selengkapnya