Friendship Life [Part V]
---Unidentified Title---
Selama hampir 23 tahun perjalanan hidup saya di dunia [halah], saya tidak terpaku pada satu atau segerombolan teman saja. Saat SD (di Timor Leste), saya dekat dengan Dayu, Pipit, Nila, Tere, Kak Nur, Febiola; tapi bisa dibilang, hubungan ini layaknya anak kecil pada umumnya. Untungnya, sampai sekarang pun kami masih tetap berhubungan walau via electronical devices. Saat pindah sekolah meneruskan kelas 6, saya dekat dengan Sholiha, Anis, Siti, Santi, Yanti; hubungan ini pun sebagian masih berjalan hingga sekarang. Begitupun di masa MTs/SMP dan MA/SMA, hubungan yang saya jalani masih lurus-lurus saja.
Saya benar-benar merasakan roller-coster berteman dengan manusia-manusia setipe (baca: tipe ‘angel n demon’) di saat memasuki dunia kampus. Terlepas dari sibuknya perkuliahan yang dipenuhi dengan tugas dan proyek dari dosen, saya masih sempat merasakan asam-manis memiliki teman. Beberapa teman sejurusan dan seangkatan pasti familiar dengan saya dan tiga teman yang memang selalu nempel. Entah itu di kelas (karena beberapa semester selalu memprogram kelas yang sama), di luar kelas, dan di luar kampus.
Beberapa dosen juga tahu betapa susahnya kami berpisah karena memang jika salah satu tidak ada rasanya tak bernyawa *lebay*. Dengan tiga teman ini (yang kemudian ketambahan satu member lagi), saya tidak bisa bilang segalanya mulus. Kami pun sesekali bertengkar dan baikan lagi layaknya sepasang kekasih. Sebanyak dan selama apapun kami beradu pendapat, ending-nya selalu manis dan masih terasa sampai sekarang.
Walau sering nggelibet bareng ‘tiga plus satu’ teman saya itu, nggak berarti saya membatasi diri dengan teman lainnya. Saya pun menjalin hubungan apik dengan teman yang mengambil mata kuliah profesi Journalism di semester 5-7. Jujur saja, selama berinteraksi dengan teman-teman Journalism angkatan kedua ini, di situlah saya menyadari bahwa saya pun punya sisi liar^^ Dan saya sangat bersyukur bahwa takdir pernah mempertemukan kami. Ada sensasi luar biasa ketika menjadi bagian dari mereka. Ada hal, yang baru saya sadari, yang selama ini ingin saya lakukan. Apa? Di tengah teman-teman ini, saya bisa dengan bebas mengungkapkan segala uneg-uneg serta perasaan saya secara jujur. Kalau dengan teman lainnya saya masih menggunakan metode ‘diam-merengut’ dan ‘ketus’ ketika sedang bad-mood, di tengah teman Journalism saya tidak harus seperti itu. Ada saat ketika kita harus menunjukkan amarah, itu salah satu hal yang saya pelajari selama dengan mereka hahaha... #Thanks Buddies^^
Beda di dunia kuliah, beda juga dengan dunia saya di ma’had kampus. Di sini, saya pun mempunyai hubungan pertemanan yang tidak bisa dibilang biasa-biasa saja. Ketika menjadi pengurus ma’had periode 2009-2010, saya dan teman sekamar membentuk ‘tim buah’ sebagai nama yang merekatkan kami. Kami pun menggunakan nama beberapa buah sebagai nick-name. Ketika menjabat sebagai pengurus di periode 2010-2011, teman-teman sekamar sepakat menamakan ‘da’ Mupengers’ untuk kami yang tinggal sekamar (berdasarkan kesamaan dalam beberapa hal). Dan, ketika menjabat lagi sebagai pengurus di tahun ini, nama yang diputuskan sebagai perkumpulan saya dan teman sekamar adalah HCW33.
Apakah mereka adalah teman ‘angel n demon’ saya? Ya. Saya tidak ingin mengatakan bahwa kami adalah makhluk suci ataupun makhluk bergelimangan dosa. Ada saat kami ingin lurus dengan menjalankan kehidupan dengan serius sesuai peran yang kami mainkan. Ada juga saat kami ingin gila untuk meregangkan penat, bosan, sumpek (atau apalah namanya) dengan kehidupan dunia.
It’s all fun!!
USA33, 10 Maret 2012
Komentar
Posting Komentar