Music in My Life [Part I]
♥-Love Music So Bad- ♥
Musik.. musik.. musik..
Banyak hal yang bisa dibicarakan tentang musik karena kata ini menurut saya sangat luas. Memulai tulisan ini pun buat saya agak sedikit bingung, bagian mana tentang musik yang mau saya share? Oke, ini saja... ^_^
![]() |
All About My Music 1 |
Saya adalah orang yang hidup di lingkungan manusia-manusia pendengar musik. Sejak kecil (sebagian masa kecil saya habiskan di Baucau, Timor Leste [saat itu masih rukun dengan Indonesia]), saya sering mendengar beberapa jenis musik di rumah. Ya, orangtua terbilang sering mendengarkan program-program di radio, terutama yang berkaitan dengan musik. Karena ini ala orangtua, yang didengarkan pada saat itu ya musik dangdut, musik asli Indonesia. Tak diragukan lagi, saat itu saya juga, unconsciously, menghafal beberapa lagu dari Manis Manja Grup, Rhoma Irama, (Alm.) Meggy Z., Hamdan ATT, dan beberapa penyanyi dangdut yang saat itu sedang tenar [tidak menggunakan istilah naik daun karena kayak ulat hehehe]. Saya masih ingat juga, ketika bermain dengan saudara-saudara di halaman belakang, saya sering mendendangkan lagu-lagu dangdut yang saya hafal hehehe...
Orangtua juga mempunyai beberapa koleksi kaset [saat itu yang tenar kaset ya^^]. Ibu saya, biasanya saya panggil Mama’, punya beberapa kaset qosidah dan dangdut. Sedangkan Bapak, ketika saya membongkar-bongkar kumpulan kaset, banyak sekali kaset musik keroncong, ceramah agama, dan yang tak ketinggalan, kasetnya Bang Haji Rhoma Irama, he loves Rhoma so much I guess.
Kebetulan tetangga sebelah toko, saat itu menjual kaset. Mama’ pun berinisiatif membeli beberapa kaset lagu anak-anak untuk saya dan juga saudara. Mungkin alasannya biar kita tumbuh dengan musik yang sesuai umur kali yaa, oke-lah. Dari hasil pemilihan kaset lagu anak-anak, saya dapat beberapa yang saat itu sedang booming (era 1990-an kan masa berjayanya lagu anak-anak, ingat?^^); ada lagu Lumba-Lumba-nya Bondan Prakoso versi kecil^^, Power Ranger, Si Ular Putih, lagu-lagu Chikita Meidy, Enno Lerian, dan Melisa. Tak hanya itu, saat liburan sekolah, kami sekeluarga berlibur di Ibu Kota Timor-Timur, Kota Dili. Di sana pun kami diajak membeli kaset anak-anak yang diinginkan. Saat itu, saya memilih album Islaminya Dhea Ananda (anggota trio kwek-kwek) yang ’25 Nabi’, sedangkan adik saya memilih album ‘Saskia & Geofani-Menabung’.
Senangnya bukan main... #tralala-trilili
Sedikit tumbuh beberapa tahun, saya mulai mengenal grup musik asal Irlandia yang sangat-sangat terkenal saat itu, Westlife (siapa yang nggak tahu?). Zaman awal masuk MTs/SMP. Saat itu zaman boyband asal negara-negara barat sedang berjaya di Indonesia. [it’ll be shared later hehehe]
Bisa dikatakan, saya hidup diiringi dengan genre musik yang berbeda-beda. Mungkin karena itu juga, sampai saat ini, saya tidak bisa lepas dari musik. Ada saja lagu yang saya dengarkan. Bahkan, saya punya lagu yang saya dengarkan ketika belajar, santai, mau tidur, dan mandi. Rasanya, hampir seluruh kegiatan memiliki irama tersendiri *lebay*
Senang? Sangat senang.
Karena saya tidak hidup seperti anak kecil saat ini yang kucluk-kucluk hanya mendengarkan lagu orang dewasa. Entah mereka paham atau tidak yang dinyanyikan itu.
Tidak menyangka, saya yang saat ini suka mendengar lagu-lagu berirama nge-beat atau ballad, dulunya suka menyanyikan lagu: “Du di du di dam dam du di du di dam, kamu makannya apa? Tempe....” hahaha...
Sekali lagi, saya adalah orang yang hidup dikelilingi manusia pendengar musik dan saya tidak menyesali itu. Love Music So Bad!!! ^_^
Malang, 19 Januari 2012
sedikit koreksi: kayaknya tetangga kita g ada yg jualan kaset deh...kita beli kasetnya kan di kota lama....
BalasHapusAda kak biib... Om Karsani dulu pernah jualan kaset... aku ikut Mama' kok waktu beli... weeek *julurin lidah*
Hapus