CORETAN SAAT RAMADAN I



Horeee... Bulan Ramadan!!

Yeeeeey... senangnyaaaa... eh.. Alhamdulillaaaaaaah masih bisa berjumpa alias bersua dan melaksanakan ibadah di bulan yang super duper berkah, penuh rahmat, penuh ampunan, penuh rejeki halal #insyaAllah, pahala lipat-lipat (dosa juga bisa lipat-lipat kali ya?). Terima kasih ya Allah! I You, Allah #assaaaaa
Senangnya saat Ramadan datang bukan hanya karena kesucian bulan ini saja, tapi juga karena suasana yang mendadak berubah. Ada banyak hal yang make me happy when this month comes each year:

Everyday I go to Masjid
Biasanya cuma maghrib doang. Itupun kalo pas pulang dari kampus gak kemalaman. Pokoknya jarang wes. Tapi saat Ramadan, maghrib sering jamaah di masjid. Isya apalagi. Secara ada sholat tarawih. Saat di masjid juga gak sesepi hari biasa. Usually, jamaah cewek pas maghrib cuma ada sekitar 3 sampai 6 orang saja. Malah, kadang cuma saya sorangan #kasiaaan.
No Smokes of Cigarette
Paling benci ya kalau di kantor terus menghirup udara yang udah terkontaminasi asap rokok #eeewww. Thanks God, Ramadan membuat Bapak-Bapak kantor depan untuk ‘sementara’ insaf dari nongkrong-nongkrong dan isep-isep rokok. Tapi... main pimpongnya malah dimulai lebih siang #haiisssh. Polusi suara deh! Gak apa lah, yang penting rokoknya di-pause. Nah, gitu kan enak. Yang udah beristri, duit jatah rokok bisa diserahin ke istrinya buat beli buah-buahan. Yang belum, bisa ditabung buat mas kawin hehehe... Ya Allah, semoga Bapak-Bapak kantor depan quit smoking segera. Capcus!
Menjaga Makan dan Minum
Ini sebenarnya yang penting. Saat Ramadan, ya karena harus menjaga kesehatan biar tahan puasa, makan dan minum juga harus dijaga. Biasanya suka makan yang pedas-pedas. Pas puasa dikurangi atau bahkan ditiadakan. Karena, tumben-tumbennya ya, kalo puasa trus makanannya agak pedas, saya jadi lebih sering ‘setor’ ke WC #beneran. Makanya sebisa mungkin dihindari. Kalopun mau masak dan kangen sama si pedas, yaaa nambah lombok dua biji saja lah. Tapi tetep... perut sakit #aigoo.
Weight Loss
Akibat belum menemukan pola diet yang cocok dan sehat (untuk diri sendiri), puasa adalah momen yang sangat saya manfaatin. Karena selama more or less 13 jam harus menahan diri dari mengkonsumsi apapun, otomatis, saat itulah fat dalam tubuh mulai terurai (biasanya kan numpuk dan menciptakan belut di perut eeeww). Jujur, beberapa tahun ini, program weight loss saat Ramadan selalu (ehm) gagal karena walau berhasil melewati 13 jam tanpa makan-minum, saat buka was always my revenge time *sigh*
Maafkan hamba-Mu ini, Allah.
This year, insya Allah, will be different. I must take this moment. I cut half of my rice portion and eat lots of vegetable. I felt the different in the third day but I don’t think I lose my weight huhuhuhu... #akurapopo
Saving Money
Ini juga penting nih buat yang doyan ngumpulin snack dan nyetok permen di toples kayak saya. Makan cuma dua kali jadi belinya juga segitu. Makanan pembuka, saya gak mewajibkan diri konsumsi es atau apalah yang terasa menyegarkan saat adzan maghrib tiba. Yang penting manis kayak madu atau roti udah cukup. Hematnya lagi karena jadi lumayan sering masak sendiri. Alhamdulillah, lebih hemat, lebih irit, lebih kreatif #heh? Uang untuk beli jajan, tabung aja buat buber di *** sama teman-teman hehehe #ayorek!

Home Sweet Home, 4 Juli 2014
Sambil nonton Jerman vs. Perancis
*Ahjussi nomor 5 Jerman, kepalanya yahud beud #satugol
Yeeey... Jerman lolos semifinal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Timun Emas: Nenek Gak Sabar, Buto Ijo Gak Ikhlas

Friendship Life [Part IV]

BUKAN UNTUK DIMAKLUMI, TAPI DISADARKAN