Maapin Saya, Dongs...
Memikirkan inti
tulisan ini dengan penuh rasa malu. Rasanya maluuuu... sekali kalau memikirkan
kejadian yang berlangsung beberapa menit lalu. Malu kalau harus bertemu lagi
dalam waktu dekat ini. Malu sampai gak tahu harus berkata apa pada orang ini.
Ini antara saya
dan orang yang saya panggil [dan sebut saja] ‘Dongs’...
Beberapa hari ini
si Dongs memang sedang dirundung masalah. Selain harus memikirkan skripsi yang on-going
digarap, mengikuti ujian komprehensif, Dongs diuji dengan mendadak ‘kumat’
laptop yang sangat dia sayangi. Sampai akhirnya tuh laptop harus memasuki arena
Abang Servis.
Sembuh.
Secara
fungsional, iya, laptopnya sudah bisa digunakan. Walau pastinya ada beberapa
hal yang sudah gak sreg lagi, seperti penggantian os dan fitur-fiturnya.
Ditambah lagi, instalan modem-nya mengalami masalah. Akibatnya, tentu, tidak
bisa berselancar di dunia maya.
Karena pernah
mengalami masalah yang sama, saya pun ‘sok’ menawarkan bantuan yang saya yakin
sedikit membantu. Saya browsing beberapa hal di beberapa situs dan
masalah utamanya ialah, saya tidak menemukan situs yang membahas masalah yang
dihadapi Dongs.
Tiba di hari dan
waktu janjian, sore ini, Dongs pun dengan semangat sudah menunggu di depan kos
seperti yang disepakati. Dia juga langsung dengan semangat membuka laptopnya
memperlihatkan masalah yang dia hadapi dengan pikiran, “Pasti sunbae-nim punya
pemecahannya!”
Dan.... jreng
jreng jreng...
It’s totally
different, sodara-sodara.
Permasalahan yang dihadapi laptop dan modem-nya si Dongs lebih atau lumayan
rumit dibanding dengan masalah saya terdahulu.
Otomatis... you
can guess it...
Saya menyerah. Hands
up. Surrender. Give up... dan kawan-kawannya.
Raut wajah Dongs
pun menampakkan depresi yang amat sangat @_@
Waaah... saya
benar-benar panik sebenarnya. Mungkin, rating paniknya lebih tinggi dibanding
Dongs. Dalam hati...
“Kok beda ya?
Saya pikir sama dengan masalah saya.”
“Haduh gimana
nih?”
“Apa yang harus
saya lakukan?”
“Gimana nanti
nasib si Dongs?”
...
Beberapa menit
berlalu, akhirnya si Dongs pulang dari kos saya. Sumpah. Saya maluuu sekali.
Malu dari ubun-ubun hingga ujung kuku jari kaki. Walaupun Dongs berusaha
tersenyum tapi saya yakin tidak seperti itu dalam hatinya.
Duh, sunbae macam
apa saya ini?!
Maafin saya ya
Dongs? Maaf belum bisa membantu? Dan bahkan sama sekali tidak bisa membantu
apalagi menghibur. #hiks.
17.08 WIB
Kamar Kos, 6 Februari 2013
Note: Dongs, saya merasa bersalah menerima berkat-annya
Leci *_*
Komentar
Posting Komentar