SILATURAHIM – RUMAH KEDUA



Setelah berkunjung ke rumahnya Roy, sayang banget kalo langsung pulang. Sayang sewa mobil maksudnya hehehe... gak kok (iya juga sih #hadeeh). Tapi sebenarnya rencana yang sudah dirancang oleh member, setelah ke rumah Roy, kami mau ngacir ke rumah mantan (bukan ding), ex-(sama aja) koordinator Mabna Ummu Salamah 2011-2012, Madam Qori’... yeeeey *nyalainpetasan*
Rumahnya gak jauh amat, beberapa meter di kanan rumahnya Roy.
Sampai di sana,
disambut sama Ibundanya Qori yang wajahnya lebih cantik dari anaknya hihihi... maaf Madam ^.^v Setelah itu muncullah Qori dengan wajah merem-meleknya. Mungkin capek habis kuliah satu semester di Yogya #asseeek.
Ternyata, saat itu (13/8), rumah Qory lagi berfungsi sebagai Rumah Sakit karena ada dua musyrifah yang habis mengalami kecelakaan tepat di hari pernikahan Roy (emang dasar Roy udah nelan korban hehehehe #peace). Jadilah, acara silaturahim ke rumah Madam juga sekaligus berkunjung ke orang sakit. Ehm... insya Allah dapat pahala semakin banyak #amin.
Ngobrol ngalur-ngidul, ngetan-ngulon, menclok sana-sini, nempel sana-sini... akhirnya didapatlah kesepakatn yang
NIHIL
#ahahahahaha.... lha emang gak niat rapat di rumah Madam kok
Tapi teteeeep... poto-poto jangan lupa duuuunk... hidup NARSIS!
with Madam Qori yang baru hijrah (sementara) di Yogya

wenaaaak

HCW33.... Ha'!!!

Beberapa waktu kemudian, dipanggil sama Ibundanya madam untuk makan siang #hwaaah Jadi sungkan. Sempat kepikiran:
Apa kelamaan silaturahim-nya ya di rumah Madam. Haduh jadi gak endul hati nih. Tapi udah disuguhi moso’ mau kabuuuur. Kan udah capek masak #modus
Akhirnya...
Santap abeeesss!
Madam Rumah yang baeeeek

Monggo dahar ^.^

Setelah sholat ashar, member HCW33 dan anggota ambulan ma’had hahahaha (gak sengaja ketemu di sana sih) pun pamitan buat balik ke Malang.
Senangnya bisa silaturahim dan ketemu teman-teman lama yang makin lama makin joss dan cantik-cantik. Tapi yang smart tetep saya dong hahahahaha

Obral PeDe, 9 April 2014

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Timun Emas: Nenek Gak Sabar, Buto Ijo Gak Ikhlas

Friendship Life [Part IV]

BUKAN UNTUK DIMAKLUMI, TAPI DISADARKAN