My Trip by Matarmaja, Part I


Awal bulan ini, tepatnya tanggal 3 Oktober 2013, bisa dibilang hari yang paling ditunggu-tunggu. Why? Karena pada hari itu saya akan naik kereta api (lagi) untuk berangkat ke Jakarta. Ya, lagi. Karena tahun lalu saya sudah pernah naik kereta api (ke Jakarta juga) untuk pertama kalinya #SoExcited! [biarin deh walau agak ndeso]. Dan (lagi) saya memilih kereta api kelas Ekonomi ^.^ Selain karena lebih murah, lebih pas di kantong #hiks, saya punya banyak hal yang bisa jadi cerita buat ditulis di sini. Ngeles? No. I really mean it, sodara-sodara. It’s because saya pernah naik yang kelas eksekutif dan tidak ada yang jadi cerita selain DINGIN abeeeees huhuhu #OkeDeh!

Kereta api kelas Eko yang ke arah Jakarta dari Malang, biasanya ya hanya Matarmaja. Udah terkenal lah kalau itu. Tujuan akhir yaitu Stasiun Pasar Senen. Saya sudah pesan tiket PP seminggu sebelum berangkat. Karena untuk Matarmaja belum bisa pesan online, saya harus RELA dan kayaknya emang LEBIH BAIK pesan langsung di stasiun. Bisa sekalian nanya ke Mbak-Mbaknya, kali aja bisa lobi kursi dekat jendela biar bisa lihat pemandangan yang sangat subhanallah indahnya #Assaaa.
Sekitar 10 menit sebelum kereta berangkat, saya sudah di stasiun dan duduk manis di kursi saya, gerbong tiga. Kereta Matarmaja berangkat dari Stasiun Kota Malang pukul 16.00 WIB, begitulah yang TERTULIS di tiket. Sungguh sangat tidak mengecewakan karena pada jam yang tertera, kereta api sudah bergerak. Hwaaah... tim kereta api benar-benar Jjang dan udah banyak berbenah masalah waktu #DuaJempol.
Ada yang beda tahun ini, di tengah gempuran seluruh harga naik karena BBM juga ngelonjak, harga kereta api malah turun sodara-sodara. Ya, dengar-dengar sih dapat subsidi tapi entah apaan. Tapi, turunnya benar-benar gila-gilaan. Tahun lalu, saya beli tiket Ekonomi AC (waktu itu kelas Eko dibagi dua: Biasa dan Plus AC) harganya Rp. 155.000,- yang Eko biasa Rp. 51.000,-
My Train-Ticket ^.^
Tahun ini, setelah BBM naik, ada kebijakan baru, kelas Eko diseragamin, dan seluruh gerbong dipasang AC yang asli (bukan Angin Cendela lagi). Harga? Turun lebih dari 50%, jadi Rp. 65.000,- #Swear! Gila kan? Hihihi
Segera setelah menginjakkan kaki di atas kereta, saya langsung berlagak petugas Sidak (inspeksi mendadak). Ngecek, kira-kira ada perubahan gak yaaa???
Masuk toilet >>> hmmm... sama lah.
Kursi >>> masih standar atos hehehe
Kebersihan >>> standar bersih. Yang pasti gak kemproh.
Yang mengejutkan ialaaaah... hwaaaah ada STOP-CONTACT. Sumpah. Tahun lalu gerbong Eko gak ada lho. Dan langsung saya tancepin buat ngetes, eeeeeh... NYALA dan AKTIF sodara-sodara *tralala..trilili* #TigaJempol [pinjam jempol teman].
Tapi, ini belum bisa buat saya nari-nari kayang. Saya penasaran keadaan kereta kalau udah jalan. Hasilnyaaaa... hmmm baru pindah ke stasiun tetangga, Stasiun Kepanjen [masih di Kabupaten Malang], rombongan [yup, rombongan] asongan udah banjir. Hadduuuh... jadi ini nih minus-nya. Ya walau sebagian besar mereka pake seragam Persatuan Pedagang Asong Kereta Api, tapi yaaa.. jangan rombongan juga kaleee... satu-satu napa?! Tahun lalu, hanya di gerbong Eko Biasa saja para pedagang asongan bisa berkeliaran bebas. Di gerbong Eko AC, asongan hanya boleh beroperasi #duileee pada saat kereta mandek di stasiun, pas jalan, mereka pasti diusir tim security.
Ada lagi nih yang buat kecewa. Waktu tiba di Pasar Senen yang tertera di tiket pkl 09.27 WIB. Tapi kereta baru nyampe di stasiun tujuan pkl 10.05 WIB. Sebenarnya kalau dibandingkan dengan tahun lalu sih ada peningkatan. Tahun lalu, malah nyampenya lebih dari pkl. 11.00 WIB walau yang tertera di tiket sama dengan tahun ini. Wuuuuh... Pegel gak tuuuh!
So, this is what it’s worth ^.^v Gak usah banyak protes deh. You will GET MORE if you want to PAY MORE! Agree with that? Kalau mau ayem yaaa di gerbong Bisnis ato Eksekutif aja hehehe.

Nantikan Part II #BerasaArtis

Kamar Kos, 11:01 PM

Komentar

  1. sunbaeeeenniiiimmmmmmmmmmmmmmmm

    sy jadi pengen naek kereta....hiks
    ini tapi beritanya akurat kan?? bener..bener.. cocok jadi pengawas kereta api indonesia mbak nida'...hehehee

    jadi jadi penasaran part 2-nya... mbak nida' ngapain ke jakarta.. mbak nida' ketemu siapa.. apakah pulangnya tetap pada kereta ekonomi apa goyah ke eksekutif...heheheee

    miss so bad dengan tulisannya nano-nano...hehehee
    sunbaenim... fighting!! ^.^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akurat Dongs... lha ini report yang saya lakukan berdasar penelitian yang saya lakukan sendiri dengan mengambil sampel-sampel yg reliable dan valid #Halllaaaah...
      Km juga jangan post foto2 anakku terus eaaa... gak izin dulu sama Ibunya hiiish huhuhu

      Hapus
    2. hahahaaaa
      maapin sy khilaf sunbaenim....
      saya izin sekarang wes... sekalian izin kenalan sama appa-nya... O.O

      hahahaaaa kabuuuuurrr
      bhianeeeyooo sanbaeniiiimmmm

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Timun Emas: Nenek Gak Sabar, Buto Ijo Gak Ikhlas

Friendship Life [Part IV]

BUKAN UNTUK DIMAKLUMI, TAPI DISADARKAN