I AM MADURESE?!


Madura...
Waah dengar orang mengucapkan kata ‘Madura’, pikiran saya langsung melayang ke celurit. Apalagi saya pernah dikasih souvenir mini celurit sama si Roy pasca kunjungannya ke Madura, semakin lekat lah di otak ini, “Madura ya Celurit.”
I’m not gonna write anything about Madura and all the traditions since I have no information about it.

Tiba-tiba saja ingin menulis ini karena kejadian tadi pagi. Sekitar pukul 5:30 pagi saya keluar kos untuk belanja-belanji di Bapak penjual sayur keliling. Lagi asyik-asyiknya nanya harga ke si Bapak, eeh tiba-tiba beliau nanya:
Bapak Sayur    : Mbak asli mana? [*dalam hati, waah si Bapak emang ramah]
Onyud             : Saya dari Lamongan, Pak.
BS       : Duro ya?
O         : Hah? Duro tuh apaan Pak? [*kagak jelas, braay!]
BS       : Orang Madura.
#glodhak!
O         : Ooh bukan Pak. Saya nggak ada keturunan Madura. Kenapa Pak?
BS       : Hehehe... saya kira orang Madura, logatnya mbak Madura.
Oalaah...
Telling you the truth, this isn’t my first time to be guessed as a Madura person. I don’t exactly remember how many people guessed me as Madura person. Ya, ini sudah ke sekian kalinya, sodara-sodara. Dan, semua orang yang mengira saya orang Madura selalu mempunyai alasan yang sama. LOGAT.
Oh really?!
Apa logat saya memang terdengar seperti orang Madura?
Jika saya membandingkan dengan teman-teman yang memang keturunan Madura, I don’t think I am similar as them. Rasanya, saya tidak ada mirip-miripnya deh. Tapi kok?!
Haduh entahlah...
Bukannya saya membenci orang Madura yang katanya terkenal berwatak keras (walau ada beberapa teman Madura yang kelakuannya malah lemah lembut). Saya hanya nggak habis pikir, apa iya logat saya kayak orang Madura? Apa yang harus saya lakukan agar tidak ada lagi pertanyaan seperti yang ditanyakan Bapak Penjual Sayur dan beberapa orang lainnya. Kan kalau gini, identitas Lamongan saya jadi sedikit tergusur gitu ya hehehe...

9:01 pm
Kamar Kos, 31 Oktober 2012

Komentar

  1. Diodi Channel1 November 2012 pukul 10.45

    hadheeeeh....
    leng geleng-geleng,,,,
    sejak kapan begitu bertumpah darah lamongan mbak...??? heheheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unknown1 November 2012 pukul 15.35

      Ya sejak saya dapat KTP yang ke-3... hihihi

      Hapus
  2. Unknown1 November 2012 pukul 13.16

    yuk ta' ajari logatnya org rembang
    hehehe

    BalasHapus
  3. ALEH1 November 2012 pukul 16.53

    makanya...gunakan hbahasa jawa yang baik dan bener....

    BalasHapus
  4. Septy1 November 2012 pukul 21.22

    kwkwkwkwkwkwkwk
    hagagagagagag
    usulku bray...buktikan dengan pelafalan kata "NO", pasti kelihatan tu madura apa bukan. kalo orang Madura BIASANYA pronounce "ENNNNNOOOOOOOOOOOOO"
    hhe
    aku juga sering ditanya orang,"asalnya mana mbak?" dan stlh sy jawab saya ASLI BATU, penanya2 itu malah nggak percaya, katanya kalo sy ngomong pake b.indonesia LOGAT (dialek.red) saya terdengar seperti ORANG LUAR JAWA (WAW!!! untung gak dibilang org LUAR NEGRI kwkwkwkwk)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unknown3 November 2012 pukul 13.47

      hmmm... apa yg salah dengan lidah kita eaaaa braay...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Timun Emas: Nenek Gak Sabar, Buto Ijo Gak Ikhlas

Gambar
Dongeng Timun Mas Tanggal 1 Desember kemarin, saya menghadiri perlombaan story telling atau dalam bahasa Arabnya taqdim al qishosh di Fakultas Humaniora dan Budaya, UIN Maliki Malang. Karena ini bersifat mono-drama, hanya satu orang saja yang berperan, tentu ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh si pencerita. Hanya saja, bukan itu yang ingin saya jadikan inti dari tulisan ini. Jujur, saya adalah penikmat drama ataupun teater (di panggung). Makanya, pas ada acara serupa yang diadakan Senat Mahasiswa fakultas, saya langsung datang. Saya langsung terpana pada beberapa perwakilan SMA/MA seluruh Jawa Timur yang hadir. They all are so creative ! I bet you ! :-) Ada satu cerita yang menarik perhatian saya. Salah satu perwakilan dari Kota Malang mengambil cerita dongeng Timun Emas sebagai pilihan. Siapa sih yang nggak tahu cerita itu? Timun Emas adalah salah satu dongeng yang sering didengar dan bahkan mungkin diingat detil ceritanya oleh orang Indonesia # made in Indonesia 100%# Frie...
Baca selengkapnya

Friendship Life [Part IV]

Gambar
Acakadut ala HCW33 (Profil Member) Bukannya thowaf malah pose@@ Sebelumnya sudah menulis tentang HCW33 secara umum sekaligus persamaan seluruh member. Nah, kali ini, saya mau ngenalin anggota HCW33 secara personal. Mungkin gak terlalu detail sih, hanya yang saya pahami saja^^ [note: hal-hal baik tidak akan diulas lengkap di sini] Dimulai dari yang paling akhir lahir ke dunia ya. Cekidot!
Baca selengkapnya

BUKAN UNTUK DIMAKLUMI, TAPI DISADARKAN

Gambar
Sebagai orang yang sejak MTs/SMP hingga lulus kuliah tinggal di pondok pesantren, ada banyak hal yang saya pelajari selain ilmu agama. Bersosialisasi. Ya karena di pesantren gak mungkin saya sorangan yang tinggal dan krik-krik di sana kan? ^.^ Esensi tinggal bersama dengan orang lain bukan hanya sekedar tahu bahwa kita harus berbagi kamar dan berbagi makanan (kalo ada). Yang lebih penting dari itu ialah (#AgakSerius nih) tahu bahwa ada orang lain di sekitar kita dengan beragam karakter. Saya pun banyak menemui beragam karakter ajaib selama hampir 11 tahun di ma’had . Begitupun teman saya yang juga menemukan bahwa saya adalah makhluk ajaib dengan moody yang luar biasa anehnya hehehe...
Baca selengkapnya