HOT NEWS!
(Special News for HCW33 Members and Fans)
Onyudz-Sepandai-pandai orang menyimpan bangkai,
baunya akan tercium juga [ya iya
laah... bangkai Booo!].
Itulah yang terjadi pada Roy, salah satu member HCW33. Tenang sodara-sodara,
Roy tidak sedang menyimpan bangkai tikus. Saya hanya memberi implikasi atas
sesuatu yang selama ini dia simpan rapat-rapat.
Bagi yang selama ini mengenal Roy sebagai ‘anak pesantren’, itu tidak
salah. Karena pada kenyataannya dia memang pernah mondok di suatu
pesantren yang kental sekali salaf-nya. Yang tidak semua orang tahu
ialah, Roy adalah salah satu keluarga inti pendiri pondok pesantren di tempat
tinggalnya, Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Selama ini, isu-isu yang mengarah ke sana masih simpang siur. Walau
beberapa teman memanggilnya Ning (sebutan putri seorang Kyai), tidak
lantas membuat orang percaya bahwa dia adalah the truly Ning.
Bahkan, Roy pun lebih sering menyangkal keras jika beberapa orang
mengklarifikasi berita itu.
Akhirnya, pada tanggal 1 Juli 2012, di masa pindah mabna. Roy datang dengan
seorang wanita berjilbab yang lantas dikenalkan sebagai seorang teman. Onyud
dan Zayyin Ahjumma pun percaya. Dalam hati, “Baik sekali temannya Roy mau
repot-repot bantuin pindah-pindah barang.”
Beberapa menit kemudian, ketika Onyud sedang merapikan kardus-kardus yang
akan dibawa pulang di depan ex-room, teman Roy ikut nimbrung duduk.
Insting seorang reporter pun muncul saat itu. Terjadilah percakapan, lebih
tepatnya mengorek informasi, dengan Si Mbak yang tidak akan saya sebutkan
namanya di sini demi kepentingan privasi [padahal
sih sudah lupa nama Si Mbak-nya hehehe...]:
Onyud : Hai Mbak... (sok tersenyum manis). Temannya
Ana ya? (Tanpa basa-basi, langsung tancap gas!)
Mbak : Oh, bukan Mbak (tersenyum manis
tanpa sok).
O : (Merasa menemukan angin segar) Oh
kirain beneran temannya, habis tadi dia bilang gitu. Di sini dia dipanggil Roy,
mbak. Sebenarnya itu nama panggilan khusus dari saya sih hehehe... (ketawa
garing... #haduh)
M : (Smile)
O : Lha kalau bukan temannya, terus mbak nih
apanya Roy?
M : Oh saya s#^$&%^*&-nya
[*Waktu itu saya
tidak mendengar jelas karena sibuk packing]
O : Mmm.. maaf apanya?
M : Santri-nya
O : Santri-nya?! (Hanya ingin memperjelas
pendengaran saya)
M : Iya (plus ngangguk dan tersenyum
manis... Duh mbak-nya hobi senyum)
#Jedhuaaaaaarrr!!!
Saat itu saya tidak lantas berpikir, “Asyem tuh Roy selama ini bohongin
orang sekamar.” Yang ada dalam otak saya adalah, “Bagus! Akan saya korek lebih
dalam! Saya mewawancarai orang yang tepat dan kredibel.” [*wartawan beuuuudz!]
O : Berarti pondoknya di Gondanglegi gitu
ya? Dekat rumahnya Roy gitu ya? (Mulai pertanyaan berondong-an)
M : Iya, pondoknya dekat rumah, di
Ganjaran.
O : Ooh... (#senyumsetan) Kalau mbak
sendiri sudah kelas berapa? (Agar tidak menimbulkan kecurigaan, saya beri
pertanyaan sedikit nyeliwur dari topik)
M : Saya cuma mondok saja (senyum
malu-malu)
O : Err... maksudnya? (Gak paham)
M : Sudah selesai mbak. Cuma sekarang
tinggal diniyah-nya.
(Sebenarnya saya
bingung dengan sistemnya, tapi saya tidak bertanya lebih jauh karena memang
bukan itu yang ingin saya korek-korek.)
O : Itu... di pondoknya ada sekolahnya
gitu ya? Satu kawasan gitu?
M : Satu yayasan mbak. Dari TK sampai
sekolah tinggi.
(*Wuiiiih... Roy
emang kere plus N ^_^)
O : Wah.. sampai sekolah tinggi ya?
Mmm... nama pondoknya apa sih mbak?
M : Miftahul Ulum.
O : Berarti yang ngajar keluarga-nya Roy
juga ya? (pertanyaan garing)
M : Iya mbak.
O : Ibunya Roy juga ngajar? (Si Mbak
mengangguk) Ngajar apa?
M : Ngajar #*%*(&(%#% [*Menyebutkan
salah satu kitab berbahasa Arab].
O : Kakak atau mbak-mbaknya Roy juga
ngajar?
M : Ya begitu (si mbak emang malu-malu)
O : Si Roy ngajar juga dong ya?
M : Tidak mbak.
O : Lho?! Kenapa?
M : Kan Ning kuliah di sini, gak tinggal
di rumah.
O : (Saya mengangguk) Waah... Emang si
Roy tuh Ning yang tidak bertanggungjawab ya mbak?
M : hmhmhmhm (senyum lagi)
[*Wajar cuma
senyum, nggak mungkin lah dia bilang, “Iya, Ning memang nggak TJ.” Waah
bisa-bisa jadi santri durhaka hehehe...]
M : Mbak semester berapa? (Weleh... kok
gantian saya yang diwawancara)
---
Saya potong sampai itu saja cuplikan wawancara dengan Mbak Santri-nya Ning
Roy. Yang penting, isu simpang siur yang selama ini beredar telah terbukti
kebenarannya dan 100% dicap halal oleh Majelis Ulama Indonesia alias MUI hihihi.
Kredibilitas Hot News ini didukung oleh foto papan nama Pondok Pesantren
Miftahul Ulum yang berdiri tegak di depan rumah si Roy. Gambar ini saya
dapatkan pada saat berkesempatan berkunjung ke sana di saat yang sebenarnya
sedang berkabung. Tapi, namanya juga ada jiwa reporter, tentunya saya
manfaatkan juga untuk memperoleh data pendukung berita. That’s why Hot
News ini baru ditulis saat ini. Selain belum memperoleh data pendukung yang
terpercaya selama tiga bulan lebih ini, saya juga belum menemukan media yang
pas untuk menulis berita ini. #hallah!

8:28 pm
Kamar Kos, 31 Oktober 2012
PS: Berita
ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika ada pihak yang merasa keberatan,
hubungi Rumah Sakit Jiwa terdekat.
wkwkwkwkwkkwkwkwkkkkkkkk
BalasHapussungguh ketidak-jelasan selama ini terjawab sudah...
kegalauan itu hilang..
dan terungkaplah semuanya...
hhhmmmmmm semacam sangat puas... hahahahahahahaha
Hahaha... #ketawasetan
HapusSaya siap mendengar rengekan Roy deh habis ini.
Subhanallah ning ana, m'f ya jk selama ni saya&member HCW33 udh dzolim
BalasHapusahirnya hal yg tabu telah terkupas, sehingga misteri ttg ning ana telah terpecahkan
Apalagi aku ya.. tersangka utama yang mem-bully Roy!!! Haduuuh dosaku banyak beuuuud hahaha
Hapus