I Taste ... in Friendship
12.12.12
Katanya sih angka
cantik. Makanya banyak banget yang manfaatin momen di tanggal yang, sekali
lagi, katanya cantik itu. Mulai dari bayi yang dipaksain lahir sampai wedding
ceremony and reception. Tapi bagi saya, hari itu, ada momen yang saya
tunggu-tunggu.
Di tanggal
12.12.12, adalah saat premiere film Indonesia terbaru, 5 cm #hehehe.
Pengen banget nonton di hari itu, hanya saja, karena bukan weekend dan
tidak ada teman yang diajak untuk nonton bareng, gagal total! Sampai detik saya
nulis ini pun, saya belum dapat teman untuk nobar “5 cm” hiks. Padahal, swear,
saya pengen banget nonton tuh film. Bukan karena saya suka Herjunot Ali yang
juga salah satu main casts di film itu atau bukan juga karena penasaran
akting perdananya Anugrah [Anu Hitam Putih] yang jadi profesor. Dengar
kata 5 cm, saya lantas ingin flashback beberapa memori yang saya punya
mengenai 5 cm:
Sebelum
gembor-gembor bahwa novel 5 cm bakal difilmkan, saya sudah menamatkan baca
novel itu di tahun 2008. Saat itu memasuki tahun kedua jadi anak kuliahan. Di
tahun itu, saya doyan banget pinjam beberapa novel sekaligus dari perpustakaan
pusat universitas. Salah satu yang pernah saya pinjam adalah 5 cm, novel ber-cover
warna hitam kelam dengan judul singkat dan mengundang rasa penasaran. Di antara
sekian novel yang saya baca, 5 cm memang meninggalkan kesan mendalam buat saya,
seorang Iffatun Nida.
Di tahun kedua
[lanjutan dari tahun pertama, tentunya], saya lagi getol-getolnya ber-gank
ria bersama tiga teman lainnya [sebut saja: tum, nyet & lai]. Kemana-mana
bareng. Cari makan bareng, kuliah bareng, program kelas bareng, dunia hanya
milik kita #hallah. Kekentalan rasa persahabatan yang dirasa geng dalam novel 5
cm juga saya rasakan bersama 3 teman itu. Dan... rasa bosan yang dirasa geng
dalam 5 cm juga saya rasakan. Intinya, novel itu GUE BANGET.
Bukan mau bilang
saya gak butuh teman-teman saya, sodara-sodara. Saya hanya merasa jenuh, bosan,
muak, dan sebagainya... rasanya perut ini kenyang dan bosan dengan makanan yang
sama berbulan-bulan. Di tambah lagi dengan dosen wali/pembimbing saya yang
mengingatkan [sedikit ke arah menganjurkan] untuk mengurangi kadar [kalau bisa
menghilangkan] kegiatan nggelibet bareng 3 teman saya tadi itu. Si Ibu
dosen yang lihat saja bosan ya... apalagi saya yang melakukan hahaha...
![]() |
Zaman Masih 'Sedikit Dosa' |
Dengan berat
hati, dalam rangka memenuhi permintaan Ibu wali dosen, saya sampaikan sesuatu
tentang 5 cm yang habis saya baca. Saat berkumpul bersama, saya pun bilang:
“Eh, aku habis baca novel asik lho. 5 cm, sumpah bagus.”
“Emang ceritanya gimana?” Kalau gak salah yang nanya tum.
“bla..bla..bla..bla..,” maksudnya saya membeberkan inti cerita.
Teman-teman pun
menyimak cerita itu dengan seksama. Sampai akhirnya tercetus dari bibir saya:
“Nyoba cara mereka yuk? Sebut saja ini 5 cm project,” menunggu
respon.
“Trus kita berapa lama pisahnya?”
“[DISKUSI KETAT]”
“Deal!”
Hasil diskusi,
kami pisah selama 2 minggu [kalau gak salah]. Memang sangat singkat dibanding
geng 5 cm yang pisah selama berbulan-bulan. Sebenarnya saya dan 3 teman itu gak
sepenuhnya pisah karena masih bisa bertemu dalam satu kelas. Hanya saja,
perjanjiannya adalah tidak saling menyapa, gak duduk bareng, gak boleh kirim
sms, gak hang-out bareng seperti biasa. Benar-benar harus beraktivitas
sendiri-sendiri.
Lucu sebenarnya
kalau ingat 5 cm project yang kami lakukan. Pas masuk kelas, saat gak
sengaja bertatap mata, kami senyum-senyum sendiri [ngempet senyum].
Ngumpulin tugas di meja dosen, ngempet senyum. Rasanya? Memang agak
terasa ganjil. Rasanya ada yang kurang karena gak bicara sama mereka. Rasanya
kangen cari cemilan bareng habis kuliah.
Sampai di suatu
hari, di tengah perkuliahan, saya pun be the first breaking the rule,
mengirim sms ke mereka:
Udahan yuk... aku gak betah
Dan:
Iya, udahan aja
Voila... kami pun cekikikan bareng lagi
#glodhak! Padahal tuh proyek belum seminggu berjalan, seingat saya masih
sekitar 3 hari pfiuuuuh... proyek apaan tuh? Yang ngusulin juga siapa tuh?
Hadeeeh... #geleng-geleng
...
And now, mirisnya, tanpa 5 cm project pun,
kami ber-empat sudah jalan sendiri-sendiri. Jarang bertegur sapa, jarang
berkirim pesan, tidak-menahu kabar masing-masing, sedang apa, dengan siapa. Sakit
kah? Sehat kah? Kangen kah? Apa masih ingat dengan semua? Hmmm... pada
akhirnya, hidup emang harus dijalani sendiri. Pada akhirnya, seerat apapun
jalinan yang kami atau kalian rajut bersama teman-teman, pasti ‘terputus’
karena pilihan yang harus diambil.
Bukankah, Life
is just a matter of choice?!
Dan pilihan kita
juga, apakah mau menyambung jalinan yang putus itu, atau membiarkannya terputus
untuk selamanya?
Anywhere, 14 Desember 2012
Miss all my friends so bad!
hhhmmmmmm ckckckckckckkkkk
BalasHapusckckckck geleng-geleng-geleng
HapusSpeechless...
BalasHapus*nyimak...
BalasHapusnyimak apaan Kak?
Hapus